Tintamas Seputar Kampus – Sore ini (minggu5/11 pukul 16.00 WIB) Telah terjadi kericuhan di sekretariat KPU-K STIE La Tansa Mashiro, kejadian ini dipicu karena paslon nomer 2 dan 3 merasa KPU-K tidak transparan dalam hal DPT kelas Reguler sore, dalam kericuhan tersebut terjadi adu mulut antara KPU-K dengan paslon nomor urut 2 dan 3 beserta timsesnya.
Kejadian ini bermula saat paslon nomor urut 2 dan 3 meminta DPT kepada KPUK sebagai bentuk transparansi namun KPUK tetap bersikukuh menolak memberikan DPT. Padahal DPT adalah hak dari para paslon sebagai bentuk transparansi dan salah satu cara mencegah terjadinya kecurangan.
Namun karena tak kunjung mendapat apa yang diminta, salah satu paslon tersulut emosi karena haknya tidak diberikan. Adu mulut pun tak terelakan, hingga memancing perhatian orang-orang dilingkungan sekitar.
“Paslon nomor urut 2 tidak puas akan transparansi yang dilakukan KPU-K, namanya juga database(daftar pemilih tetap -red) itu semua pasti tahu dari mulai kandidat sampai tim sukses. Namun yang paling penting team sukses itu harus tau karena dia yang mengawasi pada Pilpresma STIE La Tansa Mashiro ini” Ujar Agus, Cawapres paslon 2 saat dimintai keterangan oleh Redaksi Tintamas.
“luapan emosi kita sampai titik puncak kita sudah meminta database(daftar pemilih tetap -red) secara halus namun dari pihak KPU-K tetap bersikukuh dan tetap pada pendiriannya bahwa regular sore tidak dikasih sedangkan regular pagi dikasih dengan alasan takut adanya intimidasi atau sebagainya, saya tidak mengerti. Disitu kami dari lembut sudah ngomong sampai istilahnya emosi kita sudah meluap sampai terjadinya keributan itu mungkin salah satunya dimulai dari pasangan saya pakih sendiri terpancing emosinya sampai rekan-rekan timses saya juga dari pasangan urut nomor 2 bisa ikut emosi.” Pungkas Agus.
Selain itu, kami pun meminta keterangan dari paslon nomor urut 3. Dalam keterangannya menyayangkan transparansi DPT yang tidak diberikan.
“Dari paslon nomor urut 3, data yang disimpulkan oleh kami tidak sama jumlah DPT yang kami pegang dan DPT KPU-K tidak sama ketika pemilihan kemarin kelas sore dan mengidentifikasikan bahwa KPU-K tidak transparan dan tidak memberikan data yang valid kepada kami” Ujar Nurandi, Capres paslon 3 saat dimintai keterangan oleh Redaksi Tintamas.
“Menurut saya sendiri mungkin ini peroses pendewasaan untuk kita bahwa demokrasi di kampus ini harus netral, artinya harus transparan dari KPU-K juga : pertama data yang diberikan tidak valid. Banyak pemilihan yang dilakukan di tangga, artinya pemilihan itu dilakukan dimana saja harusnya itu ditempat yang etis kampus sebesar La Tansa Mashiro itu harusnya di tempat yang real gitu dan kotak suara pun dibawa oleh mereka khususnya ke sekret KPU-K kotak suara pun dibawa. Saya melihat sendiri khususnya paslon no 3 KPU-K itu tidak profesional pada saat pemilihan pun mereka malah berada dibelakang sipemilih, seperti mengindikasikan bahwa mereka itu mengarahkan padahal itu hak mereka tidak serta merta mau milih siapapun atau pun golput itu hak mereka si pemilih dan harusnya mereka ada di depan. Saya mengadakan kosolidasi dan klarifikasi sampai adanya sedikit cekcok. Dan disitu pada saat klarifikasi kita ada semua dari paslon nomer urut 1,2 dan 3 ada semua disitu kita musyawarah bareng artinya kita main bareng-bareng karena ini juga untuk kemajuan La Tansa Mashiro”. Pungkas Nurandi.
Dari keterangan yang kami dami dapat palon nomor urut 2 dan nomor urut 3 pemungutan suara di kelas regular sore di ulang mengingat banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan kedua paslon tersebut beserta timsesnya.
Kalo misalkan dari nomor urut 2 tersendiri ketika memang ini data tidak valid ini sekarang malam ini sedang mengkaji kalo memang bener-bener data tersebut tidak valid kami akan mengajukan yang namanya pencoblosan ulang untuk kelas regular sore mungkin bisa saja nanti di minggu besok sekaligus sama kelas regular pagi setelah kelas regular pagi setelah kelas pagi kelas ragular sore mungkin harapannya pencoblosan kembali”. Pungkas Agus Nurhasanudin
Paslon 3 saya harapkan untuk pencoblosan kelas sore ini karena banyak kejanggalan sampai juga terlibat cekcok juga saya harap pencoblosan di kelas regular sore ini di ulang bagaimana pun harus di ulang karena walau pun tadi kita terlibat cekcok sudah benar ada indikasi banyak sekali data yang tidak valid dan saya harapkan pemilihan dikelas regular sore ini di ulang. Dan akan mengadakan musyawarah juga dengan Lembaga artinya disini ada kebijakan dari Lembaga dan saya harapkan pemilihan di kelas regular sore ini di ulang”. Pungkas Nurandi
Namun Tim Redaksi Tintamas tidak mendapatkan keterangan dari paslon nomor urut 1, karena saat dihubungi paslon nomor urut 1 baik Capresma dan Cawapresma beralasan sedang mengalami masalah kesehatan dan tidak mendapat izin orang tua. Selain itu, ketua KPU-K tidak memberikan keterangan ketika kami mintai keterangan melalui sambungan telepon. **(Prima-TM/Redaksi)
Discussion about this post